Kamis, 17 Oktober 2013

Media Pembelajaran Logaritma Kelas X SMA

Media Pembelajaran Logaritma Kelas X SMA
FLASH INTERAKTIF
(Tunggu Sampai Loading Selesai)

(Google Chrome dan Plug-in Flash Player)


Penggunaan media pembelajaran adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam pendidikan. Flash merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang diminati oleh kalangan pendidik saat ini. Dengan flash kita dapat membuat gambar animasi, game ataupun media pembelajaran, disini adalah contoh penggunaan “Macromedia flash 8“ sebagai media pembelajaran matematika dalam pembelajaran materi Logaritma.
Manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana & Ahmad Riva’i (2002: 2) mengemukakan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempertinggi kualitas pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai. Mengenai mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa tersebut.
GAMBAR FLASH INTERAKTIF
logaritma flash
Untuk Tampilan Fullscreen Flashnya KLIK DISINI
 Untuk Download Media Flash (.exe) DISINI
MATERI LOGARITMA
Definisi Logaritma
Merupakan operasi invers dari eksponen yang dinotaiskan dalam bentuk:
alog b = c  atau  logab = c   syarat b>0 , a>0  a tidak sama dengan 1
Keterangan: 
  • a disebut basis logaritma
  • alog b = c senilai  b= ac 
Sifat-sifat Logaritma
Menetukan logaritma dapat menggunakan tabel logaritma, kalkulator atau menggunakan rumus-rumur sebagai berikut:
  • alog a = 1
  • a log bn = n.alog b
  • anlog bm = m/n alog b 
  • alog b + alog c = alog (b.c)
  • alog b - alog c = alog (b/c)
  • (alog b)(blog c) = alog c
  • a^(  alog b )=b
  • a^( blog c)= b^( alog c ) 




PELUANG MATEMATIKA
DADU 3D

(Google Chrome dan Plug-in Flash Player)
Untuk Tampilan Fullscreen Flashnya KLIK FULL
dadu 3d, flash dadu, interaktif dadu, peluang dadu, matematika dadu

Untuk Download Media Flash DADU (.exe) DADU KLIK DISINI





PELUANG MATEMATIKA
Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tapi juga keuangan, sains dan filsafat.

PELUANG DADU
Bermain dengan dadu yang mempunyai sisi enam dengan bergambar titik dari satu titik sampai enam titik.
.
Dua Kejadian Majemuk
1.      Kejadian saling lepas
Berikut ini terdapat table hasil pelemparan dua dadu secara bersama-sama atau pelemparan sebuah dadu yang dilakukan dua kali.  
Dadu I/Dadu II
1
2
3
4
5
6
1
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
2
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
3
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
4
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
5
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
6
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
Misalkan A adalah kejadian munculnya kedua mata dadu berjumlah 4 dan B adalah kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu 8. Himpunan hasil dari kejadian-kejadian tersebut adalah A = {(1,3),(2,2),(3,1)} dan B = {(2,6),(3,5),(4,4),(5,3),(6,2)}.
Terlihat bahwa antara himpunan kejadian A dan kejadian B tidak terdapat anggota yang sama. Dalam matematiuka, kejadian A dan kejadian B disebut kejadian saling lepas. Jadi, dua kejadian dikatakan saling lepas yaitu jika satu kejadian terjadi dan kejadian yang lain tidak mungkin terjadi secara bersamaan.

1.      Kejadian saling bebas
Berikut ini terdapat tabel hasil pelemparan dua dadu secara bersama-sama atau pelemparan sebuah dadu yang dilakukan dua kali.
Dadu I/Dadu II
1
2
3
4
5
6
1
(1,1)
(1,2)
(1,3)
(1,4)
(1,5)
(1,6)
2
(2,1)
(2,2)
(2,3)
(2,4)
(2,5)
(2,6)
3
(3,1)
(3,2)
(3,3)
(3,4)
(3,5)
(3,6)
4
(4,1)
(4,2)
(4,3)
(4,4)
(4,5)
(4,6)
5
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)
(5,5)
(5,6)
6
(6,1)
(6,2)
(6,3)
(6,4)
(6,5)
(6,6)
Misalkan dari percobaan pelemparan dua dadu secara bersamaan muncul kejadian A, yaitu jumlah mata dadu 7, dan kejadian B, yaitu muncul mata dadu 5 pada dadu pertama. Himpunan hasil dari kejadian-kejadian tersebut adalah A = {(1,6),(2,5),(3,4),(4,3),(5,2),(6,1)} dan B = {(5,1),(5,2),(5,3),(5,4),(5,5),(5,6)}
Terlihat bahwa antara kejadian A dan kejadian B ada anggota yang sama, yaitu (5,2). Dalam matematika kejadian A dan kejadian B dikatakan kejadian saling bebas. Artinya kejadian A terjadi tidak berpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh terjadi atau tidaknya kejadian B.